Realita

MENGAPA PEREMPUAN HARUS MEMILIKI PENGHASILAN SENDIRI?

E-mail Cetak PDF

Meskipun saya perempuan, sejak kecil saya diajarkan oleh ibu saya untuk memiliki pekerjaan atau penghasilan sendiri. Padahal ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga yang selalu berkutat dengan pekerjaan rumah, bukan seorang wanita karir ataupun pekerja kantoran. Mengapa beliau mengajarkan saya untuk memiliki pekerjaan bukan mengajarkan saya untuk menjadi ibu rumah tangga seperti beliau?

Logika sederhana beliau adalah karena ada 2 (dua) kemungkinan yang akan terjadi atau dialami oleh perempuan dalam hidupnya, yaitu suami meninggal duluan atau suami menikah lagi...

1. Suami Meninggal Dunia

Bukan rahasia umum kalau rejeki, jodoh, dan maut sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa sehingga kita tidak pernah tahu kapan kita ataupun suami akan dipanggil menghadap Tuhan. Atas dasar itulah, apabila perempuan memiliki penghasilan sendiri maka ketika suami kita meninggal dunia akibat sakit ataupun kecelakaan, minimal kita tidak terlalu pusing atau kaget mengatur keuangan keluarga. Memang pada awalnya pasti berat karena kita tidak lagi mendapatkan uang bulanan dari suami namun kalau kita memiliki penghasilan sendiri minimal kita tidak terlalu membebani orang tua ataupun keluarga besar dalam memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari serta biaya pendidikan anak-anak.

2. Suami Menikah lagi

Hal kedua yang menjadi pertimbangan adalah apabila suami menikah lagi. Setiap orang pasti menginginkan keluarga yang Sakinah, Mawaddah, dan Warrahmah hingga kakek nenek. Namun sekarang ini, muncul istilah pelakor (perebut laki orang) yang patut kita waspadai. Suami kita mungkin saja setia namun kalau digoda terus menerus dengan segala cara oleh para pelakor, tidak menutup kemungkinan mereka akan khilaf juga.


0 Komentar..
LAST_UPDATED2
Selanjutnya...

SUDAHKAH ANDA BERSYUKUR HARI INI? (Bagian 3)

E-mail Cetak PDF

Pada bagian 3 ini, saya tidak akan terlalu banyak melakukan penjelasan yang panjang lebar seperti pada bagian 1 dan bagian 2 supaya bisa menampilkan lebih banyak hal-hal yang dapat kita syukuri dalam kehidupan ini.

Fasilitas kendaraan

Bagi anda seorang penglaju, alat transportasi sangat penting dalam mendukung mobilitas anda dari rumah ke kantor dan sebaliknya. Kendaraan juga sangat penting untuk mendukung profesi anda dengan mobilitas yang tinggi seperti bertemu klien satu dengan lainnya di tempat yang berbeda. Namun, tidak semua orang yang bekerja mendapatkan fasilitas kendaraan dari kantor tempatnya bekerja. Bahkan ada perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan dengan syarat memiliki kendaraan sendiri, salah satunya ojek online :D

Maka bersyukurlah bagi anda yang memperoleh fasilitas kendaraan roda 4 ataupun disediakan bis / mobil jemputan. Bersyukurlah meskipun hanya diberikan kendaraan roda 2, yang penting kendaraan tersebut dapat digunakan untuk mendukung mobilitas anda dalam bekerja dan tetaplah bersyukur meskipun hanya diberikan kendaraan dinas tanpa mendapatkan BBM.


0 Komentar..
LAST_UPDATED2
Selanjutnya...

SUDAHKAH ANDA BERSYUKUR HARI INI? (Bagian 2)

E-mail Cetak PDF

Tanpa banyak kata-kata dan melanjutkan tulisan sebelumnya, berikut hal lainnya yang bisa kita syukuri dalam kehidupan kita sehari-hari :

Pekerjaan

Apakah anda merasa lelah dengan pekerjaan yang menumpuk tiada habisnya dan bahkan bertambah banyak setiap harinya padahal gaji atau penghasilan yang anda dapatkan sangatlah kecil? Atau anda tengah merasa “gemas” dengan atasan karena memperlakukan anda tidak adil padahal sudah bekerja sesuai aturan yang berlaku dengan beban kerja yang banyak sedangkan rekan kerja yang menurut anda tidak memiliki kontribusi justru diperlakukan lebih baik oleh atasan? Atau anda mulai jenuh dengan rutinitas kehidupan anda menjadi penglaju yang harus berangkat pagi dan pulang malam sehingga kurang memiliki quality time bersama keluarga karena bergelut dengan kemacetan?

Jika anda memiliki kemampuan lebih dan keberanian, sebaiknya anda berhenti dari pekerjaan anda sekarang demi kesehatan fisik dan jiwa anda yang pada akhirnya berpengaruh pada kehidupan keluarga terutama anak-anak anda. Anda bisa pindah mencari pekerjaan di tempat lain yang (mungkin) lebih menjanjikan (baik dari segi waktu, lokasi dan penghasilan) atau bahkan membuka usaha sendiri sehingga anda bisa menjadi bos di perusahaan anda. Bagi anda yang perempuan, dengan kemajuan teknologi saat ini anda bisa bekerja di rumah sambil mengasuh anak-anak.


0 Komentar..
LAST_UPDATED2
Selanjutnya...

SUDAHKAH ANDA BERSYUKUR HARI INI? (Bagian 1)

E-mail Cetak PDF

Surah Ar-Rahman (Arab: الرّحْمنن) adalah surah ke-55 dalam Al-Qur'an. Surah ini tergolong surat makkiyah, terdiri atas 78 ayat. Dinamakan Ar-Rahmaan yang berarti Yang Maha Pemurah berasal dari kata Ar-Rahman yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Ar-Rahman adalah salah satu dari nama-nama Allah SWT. Sebagian besar dari surah ini menerangkan kepemurahan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Ciri khas surah ini adalah kalimat berulang 31 kali Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?) yang terletak di akhir setiap ayat yang menjelaskan karunia Allah SWT yang diberikan untuk manusia.

(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Ar-Rahman)

Dalam kehidupan ini, sebenarnya banyak hal yang bisa kita syukuri namun kadang kita lupa untuk bersyukur karena hanya fokus pada kelemahan atau kekurangan yang kita dapat. Selain itu, “Nikmat Tuhan” lebih banyak di definisikan secara sempit oleh manusia, hanya sebatas uang atau materi (kebendaan), padahal kalau mau jujur begitu banyak nikmat yang diberikan Tuhan kepada manusia baik yang taat ataupun tidak taat kepada-Nya.
0 Komentar..


Selanjutnya...

BISNIS ONLINE : SOLUSI CERDAS BAGI PEREMPUAN YANG INGIN BEKERJA TANPA MENINGGALKAN RUMAH

E-mail Cetak PDF

Tanggal 21 April yang lalu bangsa kita memperingati hari Kartini. Kartini dianggap sebagai sosok yang memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki dan pada akhirnya perempuan dapat mengenyam pendidikan tinggi dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia. Ada yang menjadi insinyur, dokter, guru, polisi dan bahkan saat ini ada 9 (sembilan) perempuan yang menjadi Menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo. Mereka adalah perempuan pilihan yang dianggap mampu memberikan kontribusi dalam membangun Indonesia.

Menjadi perempuan bekerja ataupun wanita karir merupakan pilihan yang harus dipertimbangkan dengan baik. Disatu sisi, sebagai perempuan kita ingin mengembangkan diri dan mengaplikasikan ilmu yang sudah kita peroleh ketika sekolah. Namun disisi lain, kodrat perempuan adalah menjadi seorang ibu yang mendidik dan mengurus anak-anaknya dirumah. Terlebih lagi dikota besar seperti Jakarta, ibu bekerja harus berangkat pagi sebelum matahari terbit dan kembali kerumah ketika matahari sudah terbenam sehingga anak-anak lebih banyak belajar dan bermain bersama kakek-nenek, pengasuh ataupun dititipkan seharian di Day Care. Adakalanya kelelahan akibat bekerja seharian membuat kita tidak sanggup lagi untuk bermain atau mengajarkan hal baik kepada anak-anak kita.

Dengan meningkatnya kebutuhan hidup jaman sekarang dimana biaya untuk membeli rumah, pendidikan, kesehatan dan lainnya semakin mahal membuat perempuan harus ikut bekerja untuk membantu menambah penghasilan suami dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Namun, dengan kemajuan teknologi saat ini, memungkinkan perempuan bekerja dirumah dan tetap dapat mengurus dan mendidik anak-anaknya. Salah satu caranya adalah melalui bisnis online baik menjual barang maupun jasa.

Misalnya saja kita memiliki keahlian dalam membuat kue-kue basah ataupun kering, kita dapat memasarkannya secara online baik melalui facebook, website pribadi maupun online shop. Kue-kue tersebut pun tidak perlu kita antar sendiri ketempat pemesan, dengan adanya ojek online kita bisa memanfaatkan jasa mereka untuk mengantarkan hasil masakan kita. Hal lainnya adalah apabila kita lulusan desain, kita tetap dapat mengaplikasikan ilmu kita pada saat kuliah dengan jalan “menjual” desain kita secara online. Dengan kata lain, uang kita dapat, rumah dan anak-anak terurus plus hobby kita tetap tersalurkan.


1 Komentar..
LAST_UPDATED2
Selanjutnya...

VIP VS BIASA (bagian 2)

E-mail Cetak PDF

Pada kesempatan ini, saya ingin meneruskan tulisan sebelumnya VIP VS BIASA (bagian 1) dimana saya menggambarkan bahwa orang yang memiliki jabatan ataupun uang bisa memperoleh fasilitas-fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan yang didapatkan oleh orang “biasa” seperti fasilitas pesawat dan hotel ataupun perlakuan istimewa pada saat acara-acara resmi atau pernikahan.

Dengan adanya hal tersebut, orang menjadi berlomba-lomba untuk bisa menikmati fasilitas-fasilitas dan perlakuan istimewa tersebut, baik dengan jalan menjadi seorang pejabat ataupun berusaha untuk memiliki uang yang banyak. Hanya saja, adakalanya cara yang dilakukan tidak benar dan melanggar aturan. Misalnya saja ada seseorang yang diangkat menjadi pejabat karena faktor kedekatan dengan “orang penting” padahal orang tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menduduki sebuah jabatan (Nepotisme). Hal lainnya adalah melakukan korupsi sehingga memiliki uang yang banyak untuk “membeli” fasilitas mewah yang ada. Sebut saja Gayus Tambunan, setelah dinyatakan korupsi dan ditelusuri harta kekayaannya ternyata jumlahnya sangat fantastis yang apabila dihitung-hitung secara logika dengan posisinya sebagai seorang PNS golongan III/a maka mustahil memiliki harta yang sangat banyak.

Selain fasilitas mewah, barang-barang bermerk pun menjadi salah satu yang dikejar oleh masyarakat karena dapat menaikkan status sosialnya. Seperti yang telah saya sebutkan pada tulisan sebelumnya, beberapa benda dianggap memiliki prestise sehingga orang yang menggunakan atau memiliki benda tersebut menjadi “berbeda” dan memiliki status sosial yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang lain. Oleh sebab itu, banyak orang yang “memaksakan” diri membeli barang-barang tersebut dengan cara gali lubang tutup lubang atau berhutang sana sini termasuk menggunakan kartu kredit. Apabila pengeluarannya lebih besar dibandingkan pendapatannya atau dalam pribahasa dikenal dengan istilah “besar pasak daripada tiang”, maka untuk menutupi hutang-hutangnya tersebut tidak sedikit orang melakukan tindak kriminal seperti pencurian, penipuan dan juga korupsi. Semua itu dilakukan untuk memenuhi gaya hidup yang mewah dan karena gengsi.

Tidak hanya orang tua atau orang yang sudah berkeluarga, banyak remaja yang “terjebak” cara-cara yang salah untuk mendapatkan barang-barang bermerk tersebut seperti menjual diri atau terlibat prostitusi, menjadi pengedar narkoba bahkan pernah ada cerita bahwa seorang remaja menjual organ tubuhnya yaitu ginjal hanya untuk membeli gadget keluaran terbaru yang saat itu sedang trend. Para remaja tersebut melakukan jalan pintas agar bisa memiliki barang-barang mewah sehingga mereka bisa “masuk dan diterima” ke dalam kelompok tertentu.


0 Komentar..
LAST_UPDATED2
Selanjutnya...

JPAGE_CURRENT_OF_TOTAL