Persiapan sebelum krisis ini terjadi (Bagian 1)

E-mail Cetak PDF

 

Disclaimer : Tidak ada satupun manusia yang mengetahui masa depan namun manusia wajib berdoa, berusaha dan tawakal karena Allah SWT tidak akan mengubah keadaan seseorang kecuali mereka mengubah keadaan mereka sendiri

 

Pada tulisan sebelumnya saya sempat menyinggung adanya krisis ekonomi dan bagaimana teknologi (aplikasi/robot) dapat menggantikan pekerjaan manusia karena lebih efektif, efisien dan tidak banyak tuntutan. Untuk itu, ada baiknya kita senantiasa meningkatkan dan mengembangkan keahlian (upgrade skill) kita sesuai dengan perkembangan jaman karena meskipun pengalaman kerja kita sudah banyak atau lama, tidak akan menjamin bahwa kita tidak akan menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK).

Selain hal-hal tersebut diatas, ada krisis lain yang mungkin saja bisa terjadi dan akan kita hadapi dimasa depan. Apa yang dapat kita lakukan atau persiapkan sebelum krisis itu terjadi?

1. Krisis Air Bersih

Air terutama air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Banyak pekerjaan (rumah tangga) yang dilakukan menggunakan air seperti mandi (termasuk BAK dan BAB), mencuci (baju, peralatan rumah tangga, mobil/motor), mengepel dan lainnya.

Air juga kita butuhkan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh sehingga disarankan minum putih minimal 8 gelas perhari atau disesuaikan dengan berat badan dan aktivitas yang dilakukan sehingga masing-masing orang membutuhkan jumlah air minum yang berbeda untuk dipenuhi.

Namun ada hal yang harus diperhatikan terkait air yaitu apabila terlalu banyak akan menyebabkan banjir, apabila air terlalu sedikit akan menyebabkan kekeringan, dan terlebih lagi apabila (sumber air) tidak dikelola dan dijaga dengan baik akan menjadi kotor sehingga tidak layak untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti telah disebutkan diatas.

Dengan keterbatasan jumlah air bersih, masih terdapat masyarakat yang memanfaatkan air sungai (yang kotor) untuk mencuci, mandi bahkan BAB. Hal tersebut dapat memicu berbagai macam penyakit namun masyarakat tidak punya pilihan lain karena ketiadaan air bersih yang dapat digunakan. Untuk itu, bersyukurlah apabila didaerah tempat tinggal anda masih melimpah air bersih yang dapat digunakan baik air dari sumber alami ataupun air olahan dari PAM/PDAM.

Meskipun berlimpah, pemanfaatan air tersebut tetap harus terkendali dengan cara menghemat air. Apabila ada keran air yang bocor, sebaiknya segera diperbaiki karena meskipun sepertinya hanya setetes air yang terbuang namun apabila kita tampung dengan wadah maka akan terlihat jumlah air yang terbuang.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan air hujan dengan cara:

a. Menampung dalam toren

Belakangan ini saya mengikuti beberapa video di Youtube terkait cara “memanen air hujan”. Terdengar aneh karena biasanya yang kita panen adalah hasil pertanian seperti padi ataupun panen buah-buahan…namun kali ini yang dipanen adalah air hujan.

Pada saat musin hujan, kita bisa menampung air hujan tersebut di toren khusus yang kemudian bisa dikelola menjadi air minum ataupun apabila masih ragu-ragu dengan kehigienisan, air tampungan tersebut bisa kita gunakan sebagai cadangan air pada saat musim kemarau panjang dimana biasanya kita akan kesulitan mendapatkan air.

Untuk biaya instalasi penampungan air hujan tersebut, saya kurang tahu besar biaya yang diperlukan karena belum mencobanya sendiri. Namun untuk langkah awal, kita bisa menggunakan perabotan rumah tangga yang ada atau memanfaatkan galon bekas air mineral untuk menampung air hujan. Air tampungan tersebut tidak hanya dapat kita gunakan pada saat musim kemarau, namun dapat kita pergunakan pada saat kondisi darurat seperti saat mati listrik atau ada perbaikan instalasi air PDAM/PAM sehingga air tidak mengalir. Minimal kita punya cadangan air untuk keperluan ditoilet/kamar mandi seperti untuk BAK/BAB.

b. Membuat lubang biopori

Apabila anda masih memiliki sisa lahan/tanah kosong dirumah, ada baiknya sebagian lahan tersebut digunakan untuk membuat lubang biopori yang berfungsi untuk menampung air hujan dan menyalurkannya kedalam tanah. Selain itu, lubang biopori juga dapat berfungsi untuk mengurangi genangan air pada saat hujan karena air hujan tersebut langsung tersalurkan kedalam tanah.

Berbeda dengan teknik sebelumnya dimana air hujan ditampung kedalam toren dan dapat diolah menjadi air bersih atau layak diminum. Kalau lubang biopori digunakan untuk menyalurkan air hujan kedalam tanah sehingga volume/jumlah air didalam tanah menjadi bertambah sehingga pada saat musim kemarau tiba, masih terdapat simpanan air dalam tanah. Untuk itu perlu dibuatkan sumur ataupun pompa air agar air didalam tanah tersebut dapat kita gunakan.

c. Menanam pohon yang dapat menyimpan air

Masih terkait dengan poin sebelumnya, air hujan yang sudah tersimpan didalam tanah akan lebih maksimal apabila kita juga menanam pohon yang dapat berfungsi untuk menyimpan air didalam tanah, hanya saja jenis pohon yang dapat menyimpan air rata-rata adalah pohon besar seperti pohon trembesi dan beringin sehingga membutuhkan lahan yang luas dan akarnya berisiko merusak bangunan rumah.

Apabila didalam perumahan anda masih terdapat sisa lahan yang digunakan sebagai fasilitas umum, menanam pohon ini bisa menjadi alternatif. Selain dapat menyimpan air, pada umumnya pohon ini berdaun banyak/rindang sehingga dapat menghasilkan banyak oksigen yang baik untuk pernafasan ataupun sebagai pelindung pada saat cuaca panas.

Tambahan berdasarkan AI Overview : Pohon hujan atau trembesi (Albizia saman) dan pohon beringin (Ficus) termasuk pohon yang mampu menampung dan menyerap air hujan, serta membantu mencegah banjir. Pohon hujan disebut demikian karena kemampuannya menyerap air tanah yang kuat dan daunnya yang menutup pada cuaca mendung sehingga air hujan dapat langsung menyentuh tanah. Sementara itu, sistem perakaran beringin yang kuat dapat menyimpan air dengan baik dan menembus batuan, sehingga berperan sebagai konservasi air.

Sementara ini dulu yang dapat saya sampaikan, dan nantikan tulisan terkait krisis lainnya pada bagian 2.

Akhir kata, selamat berkarya dan sukses selalu dimanapun kita berada :D

Komentar

Tampilkan/Sembunyikan Form Komentar Please login to post comments or replies.