Mengapa Perempuan Harus Memiliki Penghasilan Sendiri? (Bagian 3)

E-mail Cetak PDF

Setelah dijabarkan 4 (empat) alasan mengapa perempuan harus memiliki penghasilan sendiri, pada bagian pertama dan bagian kedua tulisan sebelumnya, kali ini saya akan menuliskan alasan tambahan lainnya, yaitu :

5. Membantu Orangtua atau adik

Sebagai seorang anak dan bahkan anak pertama, adakalanya kita “dituntut berbakti” kepada orang tua dengan cara membantu membiayai kehidupan mereka dan juga membiayai sekolah adik-adik kita.

Kembali lagi pada tulisan bagian pertama, ada anggapan bahwa perempuan tidak perlu sekolah dan mengenyam pendidikan tinggi. Bagi sebagian masyarakat ekonomi menengah kebawah yang memiliki anak perempuan, pada umumnya mereka akan segera menikahkan anaknya tersebut setelah mereka lulus SMA atau bahkan pada saat baru lulus SMP dengan tujuan meringankan biaya hidup sehari-hari.

Sekalipun tidak dinikahkan, mereka diminta bekerja (baik disektor formal maupun sektor informal) untuk membantu perekonomian keluarga (agar memiliki kehidupan yang lebih baik) dan membiayai sekolah adik-adiknya agar tetap dapat mengenyam pendidikan tinggi. (Baca tulisan Susahnya memperoleh pekerjaan)

Meskipun anda bekerja untuk membantu perekonomian keluarga (orang tua dan adik) namun anda tetap harus memiliki tabungan untuk masa depan diri anda sendiri. Jadi jangan habiskan semua gaji atau penghasilan yang anda peroleh untuk mereka karena apabila suatu saat anda sakit atau dalam kondisi tidak dapat bekerja, maka belum tentu mereka dapat membantu dan menopang anda secara financial. (Baca tulisan Permasalahan yang biasa muncul di perkotaan)

6. Memberikan yang “terbaik” untuk anak

Alasan lain mengapa perempuan harus memiliki penghasilan sendiri sangat penting menurut saya adalah agar kita dapat memberikan yang terbaik untuk anak. Misalnya saja gaji suami hanya cukup untuk belanja sayur dan lauk seadanya untuk makan keluarga sebulan. Apabila kita memiliki penghasilan sendiri, kita dapat leluasa membeli tambahan makanan bergizi seperti buah dan sesekali membeli lauk berupa daging dan ikan agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.

Contoh lain apabila anak anda memiliki bakat atau kemampuan tertentu dibidang seni seperti melukis atau musik, ataupun bakat dibidang olahraga seperti basket atau sepak bola. Agar bakatnya terasah secara maksimal, diperlukan peralatan dan perlengkapan pendukung ataupun les tambahan untuk anak sehingga kemampuannya terus berkembang. Namun dengan keterbatasan penghasilan suami, mungkin hal-hal tersebut tidak dapat dipenuhi.

Apabila sebagai ibu rumah tangga anda dapat mengatur pengeluaran harian yang berasal dari gaji suami dan memiliki penghasilan (tambahan) sendiri, maka anda dapat membantu untuk mewujudkan cita-cita anak anda.

Yang harus dingat adalah hal ini tidak bertujuan mengecilkan ataupun merendahkan harga diri suami karena penghasilannya tidak dapat memenuhi kebutuhan sekunder keluarga. Anda dapat membicarakan dan berdiskusi dengan suami terkait hal ini demi kebaikan masa depan anak-anak kalian. Dengan mendukung dan mengasah bakat anak-anak sejak dini, diharapkan masa depan anak lebih baik lagi karena mereka memiliki keahlian yang dapat dipergunakan pada saat memasuki dunia kerja.

7. “Ngupi cantik” dengan uang sendiri

Untuk alasan terakhir ini sebenarnya saya agak kurang yakin juga untuk menyampaikannya namun alasan ini tiba-tiba saja melintas dikepala saya sehingga saya tuliskan juga hehehehe…

Sebagai ibu rumah tangga, pada umumnya mereka senantiasa mendampingi dan mengantar jemput anak ke sekolah. Karena dianggap memiliki “banyak waktu luang”, biasanya mereka terpilih dan dipilih menjadi koordinator kelas (ketua, bendahara, sekretaris) yang akan membantu pihak sekolah untuk ikut serta mendampingi anak-anak pada kegiatan tertentu misalnya saja kegiatan market day, study tour (biasanya dilaksanakan pada hari dan jam kerja sehingga ibu bekerja tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut), perjusa (perkemahan Jumat Sabtu) dan lainnya.

Karena sering bertemu dan bekerjasama, pada umumnya mereka menjadi dekat satu sama lain dan sering kumpul bareng baik makan bersama di rumah salah satu anggota bahkan berkumpul di resto atau caffe terbaru untuk sekedar merayakan ulang tahun salah satu anggota groupnya.

Dengan demikian, diperlukan “budget” tambahan untuk sekedar membeli kopi dan cemilan atau patungan untuk membelikan hadiah bagi anggota yang berulang tahun. Selain itu, karena sering melakukan pertemuan maka baju beserta aksesoris yang digunakan (kemungkinan) harus senantiasa baru atau minimal melakukan mix and match baju dan aksesoris yang dimiliki.

Apabila tidak ada anggaran untuk hal tersebut dari penghasilan atau gaji suami, maka otomatis anda harus memiliki uang sendiri untuk dapat melakukan aktivitas-aktivitas tersebut bersama bestie-bestie anda.

Apapun pilihan hidup yang anda ingin jalani, lakukan yang terbaik. Akhir kata, selamat berkarya dan sukses selalu dimanapun berada :D

Komentar

Tampilkan/Sembunyikan Form Komentar Please login to post comments or replies.